Kita seorang manusia yang hidup biasa seperti orang orang lain dalam bersosialisasi dengan setiap orang lain yang ada di dalam lingkup kita. Kita berinteraksi dengan mereka, bergaul, bercanda hingga kita menjadi makhluk yang sangat terbuka dengan orang lain. Atau dapat kita sebut diri kita dengan makhluk sosial yang supel.
Namun dapatkah kita sadari dalam diri kita sendiri. Ketika kita berinteraksi dengan mereka. Kita pasti sudah melupakan diri kita sendiri.Setiap orang pasti sudah merasakan hal itu. Selama ini apakah kita menyadari bahwa siapakah diri kita sebenarnya. Apakah kita sudah tahu apa identitas kita. Apa status kita dalam kehidupan kita. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain.
Dalam renungan pernahkah kita percaya atau lebih singkat berpikir dalam diri kita selalu terbagi menjadi kedalam dua identitas yang tidak sama persis. Yang keduanya berkaitan dan menyatu menjadi diri kita. Dalam pembagiuan itu. Secara cepat dapatkah kita berpikir siapa kita dalam dua identitas tersebut. Mana kita yang asli. Dan mana yang bukan termasuk dalam diri kita atau pribadi kita. Hal itu yang selama ini selalu menjadi masalah dalam kehidupan setiap orang. Terutama seorang remaja yang mencari jati dirinya. Terbagi dalam dua hal yang susah di bahas. dua hal yang menjadi pribadi penentu kedewasaan kita. Hmmh...
Solusi apa yang pantas untuk kita agar kita bisa menjadi diri kita sendiri. Pergi dari sisi lain yang memang tidak pantas untuk diri kita sendiri. Menuju kedewasaan yang ada nanti. Perenungan nmeuju jalan yang cerah dari pemilahan antara sisi gelap dan pribadi asli diri kita. Agar kita dapat menjadi yang terbaik. Itulah hal yang harus dilakukan agar kita dapat menjadi yang terbaik. Dan menuju diri kita kedepan.
Namun dapatkah kita sadari dalam diri kita sendiri. Ketika kita berinteraksi dengan mereka. Kita pasti sudah melupakan diri kita sendiri.Setiap orang pasti sudah merasakan hal itu. Selama ini apakah kita menyadari bahwa siapakah diri kita sebenarnya. Apakah kita sudah tahu apa identitas kita. Apa status kita dalam kehidupan kita. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain.
Dalam renungan pernahkah kita percaya atau lebih singkat berpikir dalam diri kita selalu terbagi menjadi kedalam dua identitas yang tidak sama persis. Yang keduanya berkaitan dan menyatu menjadi diri kita. Dalam pembagiuan itu. Secara cepat dapatkah kita berpikir siapa kita dalam dua identitas tersebut. Mana kita yang asli. Dan mana yang bukan termasuk dalam diri kita atau pribadi kita. Hal itu yang selama ini selalu menjadi masalah dalam kehidupan setiap orang. Terutama seorang remaja yang mencari jati dirinya. Terbagi dalam dua hal yang susah di bahas. dua hal yang menjadi pribadi penentu kedewasaan kita. Hmmh...
Solusi apa yang pantas untuk kita agar kita bisa menjadi diri kita sendiri. Pergi dari sisi lain yang memang tidak pantas untuk diri kita sendiri. Menuju kedewasaan yang ada nanti. Perenungan nmeuju jalan yang cerah dari pemilahan antara sisi gelap dan pribadi asli diri kita. Agar kita dapat menjadi yang terbaik. Itulah hal yang harus dilakukan agar kita dapat menjadi yang terbaik. Dan menuju diri kita kedepan.
0 komentar:
Posting Komentar