Ragaku Tersenyum,
Pada Lampu Jalan yang Berjalan dalam Diamnya,
Dari Jendela yang Hening Aku Bergerak,
Dalam Pikirku Angin Membujukku untuk Membaca, Menulis, dan Melihat,
Pada Daun Pohon Kecil yang Berhembus,
Pada Burung Jalak yang Lemah Berterbangan,
Pada Pohon Palem Rendahan yang Menghampiriku,
Tiba-tiba, Suara Sepeda Motor Membuatku Mengendus Sesuatu,
Pada Air Sadah yang Bekerja dalam Sedu Sedan,
Pada Pedestrian yang Berdiri Tergeletak,
Untuk Bertanya pada Bunga Kecil yang Berwarna Cerah yang Sendu,
Aku Bergumam padanya,
Tentang Gedung Berkelas yang Membawa Rasa Takut,
Tentang Catatan Busuk Di Sampingku,
Tentang Taman Menakjubkan yang Bergoyang ketika Terbujur Kaku,
Dan Pastinya Tentang Gaya Baru Pak Kepala,
Hal Lain yang Menarik ketika Itu,
Ketika ku Dengarkan Autotune Itu,
Meyakinkan Pagar Besi Itu Dari Kegalauan,
Yang Membuat Besi Berkarat yang Ragu Itu Mencamkan dan Percaya,
Untuk Menduduki, Mengharapkan, dan Mendoakan,
Dalam Tingginya Undakan,
0 komentar:
Posting Komentar