selebar bahu terbuka rapi,
terlepah dalam hangatnya tahi,
keranjang buket yang bergambar anjing di dalamnya,
kelasi meliuk dalam gumam,
tertegun sejenak merenggut sampah dan seonggok kotoran ayam,
mengeruk sendiri,
dalam seriam serambi,
telinga mengepak,
segala halau pikuk yang menebas bahu,
mencekik pilu dalam kegalauan,
pelintir semua,
elektro petir dalam pangkuan sajaknya,
ah, itu hanya simpulan semata,
diksi leksikon entah apa?
tanda tanya,
hanya saja ada yang temaram,
hanya melontarkan tarian jari jemari yang memilukan,
terpekik dalam ragunya,
masih dalam galauan,
bandara apa bandar udara,
ah, apakah aku hanya mabuk sekarang,
bukan,
sepercik galau memakan temaram dalam bingung,
telisik telusur telentang,
keadaanmu yang mati dalam serumpun,
suntuk dalam guyonan para cendekia,
guyonan?
oh, hanya itu saja yang tuan kata?
terlepah dalam hangatnya tahi,
keranjang buket yang bergambar anjing di dalamnya,
kelasi meliuk dalam gumam,
tertegun sejenak merenggut sampah dan seonggok kotoran ayam,
mengeruk sendiri,
dalam seriam serambi,
telinga mengepak,
segala halau pikuk yang menebas bahu,
mencekik pilu dalam kegalauan,
pelintir semua,
elektro petir dalam pangkuan sajaknya,
ah, itu hanya simpulan semata,
diksi leksikon entah apa?
tanda tanya,
hanya saja ada yang temaram,
hanya melontarkan tarian jari jemari yang memilukan,
terpekik dalam ragunya,
masih dalam galauan,
bandara apa bandar udara,
ah, apakah aku hanya mabuk sekarang,
bukan,
sepercik galau memakan temaram dalam bingung,
telisik telusur telentang,
keadaanmu yang mati dalam serumpun,
suntuk dalam guyonan para cendekia,
guyonan?
oh, hanya itu saja yang tuan kata?
0 komentar:
Posting Komentar